Namanya juga anak-anak, pasti ada tindakannya yang membuat orang tua gemas dan ingin marah. Ketika perilaku balita dianggap sudah melewati batas kesabaran atau membahayakan dirinya dan orang lain, teguran itu perlu. Ini tipsnya.
Menegur dan mendisiplinkan anak perlu agar anak tahu batas-batas perilakunya, mana yang benar dan yang salah. Namun dalam menegur ada beberapa aturannya:
Menegur dan mendisiplinkan anak perlu agar anak tahu batas-batas perilakunya, mana yang benar dan yang salah. Namun dalam menegur ada beberapa aturannya:
- Sikap tegas akan membuat anak tak ingin melanggar aturan. Sedangkan sikap galak hanya membuat anak takut. Katakan apa yang tidak boleh dilakukan dengan nada bicara yang tidak menekan dan jelas, sehingga anak dapat memahaminya dengan baik.
- Hindari kata-kata negatif seperti “Jangan” atau “Tidak boleh”. Lebih baik gunakan kalimat positif, “Ayah lebih senang jika....”.
- Tekankan pada perilaku anak, bukan pada pribadinya. Misalnya, “Ibu marah karena kamu memukul teman.” Jangan katakan, “Kamu sukanya membuat ibu marah terus.”
- Berteriak hanya untuk menghentikan seketika perilaku balita yang berbahaya, misalnya menyentuh api, bukan untuk memarahi anak. Katakan, “Stop!” Jangan disambung, “Kamu nakal!” Tanyai balita mengapa dia mau memegang api, lalu jelaskan alasan Anda melarangnya.
- Hindari gertak sambal. Jika Anda menegur sekali, Anda bisa mengulanginya lagi satu kali. Jika teguran Anda masih tidak dia hiraukan, pertimbangkan hukuman secara bijak, yakni dengan “mengambil” apa yang menjadi kesenangan anak.
Pastinya menegur atau memarahi sampai memukul bukan merupakan hukuman yang efektif untuk balita. Jika Anda sudah terlanjur marah atau emosi, tenangkan diri Anda dulu sebelum memarahi balita Anda.
sumber: http://www.ayahbunda.co.id
image: gupoong.blogspot.com
masya Alloh...
BalasHapusbagus nih tips nya he hhe bermanfaat seklaee
tukaran link yuk bunda heheh,,,
BalasHapusDi simpan dulu artikelnya.. nanti kalau sudah ada baru dikeluarkan untuk jadi ajuan bun ^^
BalasHapus